Papan Nama Meja Marmer
Papan Nama Meja Marmer
Papan nama meja diatas di pahat oleh pemahat kami yang sudah ahli di bidangnya. Dengan keunggulan nama yang timbul papan meja ini terlihat lebih bagus. Setelah barang jadi kami akan segera mengirimnya setelah transaksi pelunasan. Pengiriman kami keseluruh Indonesia, sehingga pemackingan pun dilakukan secara teliti agar aman sampai tujuan. Untuk pengiriman kami ada dua yaitu melalui ekspedisi dan titipan. Keamanan pengiriman akan kita jamin aman sampai alamat tujuan, adapun jika ada kecacatan barang yang murni dari kami - kami akan berikan garansi pembenahan. Untuk pemesanan kami mmempunyai dua layanan yaitu layanan offline atau langsung datang ke workshop kami Jln. Kanigoro Gg 4 No. 35 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Kab. Tulungagung, Jawa Timur. Untuk layanan online bisa menghubungi nomor watshapp dan telpon kami di bawah ini.
Papan Nama Meja Marmer |
Papan Nama Meja Marmer |
Papan Nama Meja Marmer |
Papan Nama Meja Marmer |
Bintang Antik Sejahtera adalah pengrajin marmer Online yang Terpercaya sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini. Usaha marmer kami sudah berdiri sejak tahun 1999 yang lalu, Alhamdulillah ditahun 2009 kami mulai memasarkan secara oline untuk menjual segala produk-produk marmer baik berupa lantai dan dinding maupun berupa kerajinan-kerajinan marmer dan Onix Motto Kami adalah : Marmer Online Aman Murah, Terpercaya. Untuk pemesanan produk dengan model, bahan dan ukuran diluar yang sudah kami sediakan silahkan hubungi kami. Jl. Kanigoro Gg 4 No. 35, Blumbang, Ds. Campurdarat, Kec.Campurdarat Kab Tulungagung
Pabrik marmer Tulungagung merupakan pusat kerajinan marmer terlengkap di Tulungagung yang menerima pemesanan berbagai kerajinan berbahan marmer, onix, dan granit. Misal nya kijingan, nisan, wastafel, prasasti, bathtub, dan kerajinan marmer lainya. Selain barang custom kami juga menyediakan kerajinan yang telah ready stock di gallery kami. Papan Nama Meja Marmer Papan nama meja marmer biasanya di letakkan pada meja kantor seorang atasan. Biasanya papan nama meja marmer terbuat dari bahan plastik dan kayu namun bahan tersebut tidak terlalu awet dan tahan lama, keindahan nya pun lebih bagus bahan marmer.
Papan nama meja marmer diatas terbuat dari bahan marmer panggul yang berwarna hitam, dengan ukiran timbul terlihat sangat mewah. Ukuran nya pun bisa disesuaikan kebutuhan, bahan papan nama meja ini bukan hanya terbuat dari marmer panggul namun juga terbuat dari marmer kawi, dan onix, semua itu memeiliki warna yang berbeda - beda. Keistimewaan papan nama meja diatas terbuat dari bahan marmer, lebih awet, terlihat lebih mewah.
Bahwa pengayoman tersebut tidak bisa lain karena dijiwai oleh pengamalan Pancasila. Sebagai gambaran pengamalan Pancasila sehingga kokoh, berurat berakar kesegenap penjuru daerah sebagaimana sulur beringin yang apabila mencapai tanah akan menjelma menjadi akar yang kokoh. 1. Bunga tunjung menggambarkan daerah Tulungagung mempunyai rawa-rawa. 2. Warna putih melambangkan kesucian, bersih. 4. Kuncup bunga 2 kanan kiri merupakan kesatuan jenis warna daerah Tulungagung yang terdiri dari pria dan wanita yang bersama-sama daerahnya. Tiban, merupakan suatu permainan dua orang saling cambuk mencambuk. Cambuk yang dipergunakan tersebut dari lidi aren juga diancam (dipintal). Inti permainan ini adalah latihan keberanian, tetapi umumnya permainan ini dimainkan bersamaan dengan upcara “meminta hujan”. Kita memang tidak dapat menunjukkan dari zaman apa tarian/permainan ini asal mulanya. Anggapan Tayub sebagai tarian mesum merupakan penilaian yang keliru. Sebab, tidak seluruh Tayub identik dengan hal-hal yang negatif. Dalam Tayub, ada kandungan nilai-nilai positif yang adiluhung. Selain itu, Tayub juga menjadi simbol yang kaya makna tentang pemahaman kehidupan dan punya bobot filosofis tentang jati diri manusia.
Tombak Kyai Upas adalah pusaka Kabupaten Tulungagung. Sebagaimana ditulis dalam buku Sejarah Babad Tulungagung, menurut latar belakang budayanya atau cerita rakyat dari versi keluarga Raden Mas Pringgo Kusumo Bupati Tulungagung yang ke X. Konon, pada akhir pemerintahan Mojopahit banyak keluarga Raja yang membuang gelarnya sebagai bangsawan, dan melarikan diri ke Bali, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Banyak di antara kita yang tidak lagi mengenal Kentrung, salah satu kesenian yang dimainkan oleh sebuah grup dengan seperangkat alat musik yang terdiri dari kendang, ketipung dan jidor. Kentrung adalah salah satu kesenian bertutur, seperti layaknya wayang kulit. Reog Tulungagung merupakan gubahan tari rakyat, menggambarkan arak-arakan prajurit Kedhirilaya tatkala mengiringi pengantin “Ratu Kilisuci“ ke Gunung Kelud, untuk menyaksikan dari dekat hasil pekerjaan Jathasura, sudahkah memenuhi persyaratan pasang-girinya atau belum. Dalam gubahan Tari Reog ini barisan prajurit yang berarak diwakili oleh enam orang penari. Ritual “Temanten Kucing” yang digelar warga Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tak bisa dilepaskan dari tradisi nenek moyang mereka.
Bangunan ini terdiri atas empat tingkat yang masing-masing berdenah bujursangkar dengan arah hadap ke barat. Komplek Candi Dadi berada pada ketinggian 360 m dari permukaan laut, berada di areal kehutanan di lingkungan RPH Kalidawir. Candi ini memiliki candi tunggal yang tidak memiliki tangga masuk, hiasan, maupun arca. Candi tersebut berdiri tegak pada puncak sebuah bukit di lingkungan pegunungan Walikukun. Denah candi berbentuk bujursangkar dengan ukuran panjang 14 m, lebar 14 m, dan tingi 6,50 m. Pantai yang terletak di Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir atau sekitar kurang lebih 35 km kearah selatan dari kota Tulungagung ini mempunyai keindahan dan panorama alam yang begitu indah. Pantai Sine ini merupakan pantai bebas dengan ombak yang cukup besar selain itu Pantai Sine ini merupakan pantai alam berbentuk teluk di pesisir selatan Kabupaten Tulungagung. Candi Penampehan yang terletak dilereng Gunung Wilis, Dusun Turi Desa Geger kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung merupakan candi Hindu kuno peninggalan kerajaan Mataram kuno dibangun pada tahun saka 820 atau 898 Masehi.
Awalnya, Tulungagung hanya merupakan daerah kecil yang terletak di sekitar tempat yang saat ini merupakan pusat kota (alun-alun). Tempat tersebut dinamakan Tulungagung karena merupakan sumber air yang besar - dalam bahasa Kawi, tulung berarti mata air, dan agung berarti besar -. Daerah yang lebih luas disebut Ngrowo. Nama Ngrowo masih dipakai sampai sekitar awal abad XX, ketika terjadi perpindahan pusat ibu kota dari Kalangbret ke Tulungagung.Pada tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja Kertajaya ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam Prasasti Lawadan dengan candra sengkala “Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa” yang menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.Di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, terdapat Candi Gayatri. Candi ini adalah tempat untuk mencandikan Gayatri (Sri Rajapatni), istri keempat Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), dan merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang memerintah Kerajaan Majapahit di masa keemasannya.
Tape bakar, biasa ada di pinggir-pinggir jalan Kota Tulungagung. Krupuk / Opak rambak. Jenang abang, jenang putih, jenang grendul. Potensi Kerajinan MarmerMemiliki daerah perbukitan kapur, ternyata memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakat di Kecamatan Campurdarat, Tulungagung tepatnya di Desa Besole dan Desa Gamping. Batu gamping (dolomit) yang telah mengalami proses perubahan tekanan dan temperatur selama ratusan tahun, bisa menghasilkan batu marmer yang kemudian dikreasikan masyarakat setempat menjadi aneka macam produk kerajinan yang memiliki nilai jual cukup tinggi. Kini kedua desa tersebut telah berkembang menjadi sentra penghasil kerajinan marmer maupun onix yang mulai tersohor ke berbagai daerah. Bahkan, sedikitnya ada 700 unit usaha yang sekarang ini menekuni bidang tersebut. Beberapa produk unggulan seperti misalnya meja dan kursi tamu, meja makan, bak mandi, perabot rumah tangga, hiasan ruangan seperti vas bunga, kap lampu, jam dinding, dan lain sebagainya, kini mulai diminati konsumen lokal maupun pasar internasional. Biasanya, para pembeli lokal datang langsung ke Desa Besole dan Desa Gamping untuk memilih kerajinan marmer yang mereka inginkan.